Slogan atau Tagline Legendaris Dari Berbagai Produk dan Brand

  • Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments
  • Reading time:5 mins read
Image by Jose Francisco from Pexels

 

Slogan atau tagline adalah sesuatu yang krusial bagi sebuah brand. Karena dengan tagline yang unik dan catchy, sebuah brand dapat memiliki brand awareness yang baik di mata konsumen. 

Tanpa bermaksud meniru, ada baiknya Anda mempelajari dan mengingat kembali beberapa slogan yang pernah terkenal dan masih diingat sampai sekarang. 

Dengan mengingat kembali slogan-slogan ini, Anda dapat mempelajari dan semoga mendapatkan ide segar baru yang bisa Anda terapkan ke dalam bisnis Anda. 

 

1. Aku dan Kau, Suka…… 

Hayo siapa yang membaca slogan ini sambil bernyanyi? Kalimat sederhana dengan menggunakan rima yang senada ini mudah diingat oleh siapapun yang mendengarnya. 

Efeknya lebih kuat lagi karena ditambahkan nada pada rima yang ada. Walaupun nada dan kata-kata yang digunakan adalah sederhana, namun disitulah letak kekuatannya. 

 

2. Mengatasi Masalah Tanpa Masalah

Slogan yang digunakan oleh lembaga peminjaman uang ini sangat legendaris. Penggunaan kata masalah yang berulang sampai dua kali seolah menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan jelas. 

Bahwa apabila mereka memiliki masalah keuangan, cukup datang ke tempat itu. Dijamin masalah mereka akan selesai tanpa harus menambah masalah kembali di kemudian hari. 

Lembaga ini menjamin para konsumennya untuk tetap bisa tidur nyenyak setelah datang ke tempat mereka. Tahukah Anda apa nama lembaga ini? 

 

3. Buat Anak Kok Coba-Coba

Produk minyak kayu putih ini menancapkan kukunya sebagai salah satu brand minyak kayu putih terkuat di Indonesia. Dengan slogan ini, para ibu di Indonesia “diperingatkan” agar mereka tidak menggunakan sembarang produk bagi anak mereka. 

Memang tidak ada larangan untuk mencoba produk lain, namun dengan kalimat yang agak  “menakutkan” ini, konsumen tergugah rasa keragu-raguannya akan kualitas produk lain. 

Pintar juga ya slogannya? 

 

4. Life Is Never Flat

Produk cemilan ini memiliki slogan yang tidak mencerminkan produknya. 

Setidaknya pada kesan pertama. 

Namun jika ditelusuri lebih jauh ternyata karakter cetakan cemilan yang bergelombang inilah yang menjadi pusat pembahasan dalam slogan itu. 

Slogan ini tidak membahas rasa, varian, atau promo. Namun hanya menekankan pada bentuknya saja yang berbeda dari cemilan lainnya. 

Dan terbukti slogan ini berhasil. 

 

5. Yang Lebih Mahal? Banyak!

Ini adalah salah satu slogan paling cerdas yang pernah ada. Bayangkan saja saat itu sudah ada produk pesaing yang brandnya sudah menancapkan tajinya begitu lama di Indonesia. 

Bahkan brand awareness dari produk pesaing itu sudah sangat kuat. Terbukti jika masyarakat ingin membeli produk pembasmi nyamuk, seringkali yang disebut adalah merek tersebut. 

Namun secara kreatif, brand ini mencoba merebut perhatian pasar. Trik yang mereka lakukan adalah menunjukkan “kelemahan” pesaing. Tanpa tedeng aling-aling mereka bilang jika merek yang lain hanya lebih mahal. 

Namun secara kualitas dapat diadu. Bahkan lebih murah daripada yang sana. 

 

6. Jeruk Kok Minum Jeruk?

Salah satu tagline legendaris yang pernah disampaikan oleh Joshua Suherman ini masih teringat sampai sekarang. Padahal jika dilihat maknanya seperti tidak ada tujuan yang jelas. 

Namun didukung oleh video iklan yang menarik dengan adegan yang memperlihatkan buah jeruk yang merasa ada “jeruk” lain yang lebih enak, tagline ini dapat berhasil. 

Walaupun Anda bukan pengkonsumsi minuman ini, pasti slogan ini akan terus mengingatkan Anda akan produk ini. 

 

7. Diputar, Dijilat, Dicelupin

Apa yang Anda bayangkan setiap mendengar kalimat ini? Di dalam kalimat ini terkandung sebuah “tutorial” untuk memakan biskuit! 

Padahal biskuit atau cookies dapat dikonsumsi dengan bebas tanpa harus mengikuti panduan tertentu. 

Namun karena tagline ini sangat kuat, akhirnya setiap kali melihat produk itu maka akan langsung teringat pada iklannya. Begitu juga sebaliknya. 

 

8. Gede Sih, Tapi Rela Bagi-Bagi?

Kalimat tanya ini membuat siapapun yang membeli coklat berukuran besar ini tidak rela untuk membagi potongan bersama orang lain. 

Brand ini menekankan bahwa saking enaknya rasa dari coklat ini, siapapun tidak akan rela untuk membagikannya secara gratis kepada siapapun. 

Apakah Anda pernah mengkonsumsinya? Lalu apa yang terjadi? Relakah Anda untuk berbagi dan memakannya bareng-bareng? 

 

9. Tinggal Lhep

Dua kata ini adalah slogan sederhana namun bermakna besar. Karena pada waktu itu, produk sosis siap makan belum pernah ada. Banyak yang ragu akan kualitas makanan olahan daging apabila tidak dimasak terlebih dahulu. 

Menggunakan kata sederhana namun tepat sasaran ini, masyarakat teredukasi bahwa ternyata ada produk sosis yang siap makan. Tanpa harus dimasak terlebih dahulu, tidak usah repot-repot. 

Tinggal lhep! 

 

10. Apapun Makanannya, Minumnya…. 

Inilah tagline paling ampuh dari sebuah produk minuman. Brand ini tahu jika semua orang sehabis makan pasti akan mencari minum. Disini mereka berusaha untuk mengarahkan agar setelah makan, mereka minum produk teh kemasan yang mereka sediakan. 

Kedengarannya sederhana ya? Dibalik kesederhanaan itu terdapat pesan dan info komersial yang sangat kuat. Bagaikan ikan yang terkena jala, slogan ini berhasil menjadi hook atau umpan yang sangat efektif untuk mendapatkan dan memenangkan persaingan pasar. 

Apabila Anda saat ini sedang membangun brand, tidak ada salahnya apabila Anda memikirkan apa kira-kira tagline atau slogan yang akan Anda gunakan. 

Dari contoh-contoh di atas terdapat sebuah benang merah; yaitu kesederhanaan. 

Semakin sederhana sebuah slogan, maka semakin mudah sebuah brand dapat diterima oleh target market yang mereka incar. Bahkan orang yang ada di luar target market mereka sekalipun tetap mampu mengingat brand yang dimaksud. 

Apakah Anda sudah memiliki slogan untuk bisnis Anda? Jika sudah ada, sebarkan seluas mungkin menggunakan berbagai macam sarana. Mulai dari iklan, sampai tempelkan di seluruh merchandise yang dimiliki oleh brand Anda. 

Leave a Reply